Warna Pengetahuan

Tuesday, April 28, 2020

Mengenal 10 Simbol Bahan Kimia

Mengenal 10 Simbol Bahan Kimia

Dalam menggunakan bahan kimia kita harus terlebih dahulu mengenal simbol bahan kimia, agar berguna untuk keamanan dasar sebelum kita menggunakan bahan kimia tersebut. Mengapa penting bagi keamanan kita? Karena ada beberapa bahan kimia yang memiliki sifat keras atau berbahaya. Dengan mengetahui simbol bahan kimia tersebut maka kita dapat meminimalisir bahaya bahan kimia tersebut.

Berikut 10 simbol bahan kimia dan penjelasannya:

1. Bahan kimia mudah terbakar (flammable A)
Flammable A

Flammable A merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen, sehingga sangat mudah menimbulkan kebakaran dengan reaksi kebakaran yang sangat cepat dan juga dapat menimbulkan kebakaran. Contohnya: fosfor putih, asetilen, eter, alkohol, aseton, benzen, logam natrium dan CaC2.

2. Bahan kimia mudah meledak (explosive)

explosive
Eksplosive merupakan sebuah jenis zat padat atau cair atau campuran dari keduanya. Karena dari reaksi tersebut dapat menghasilkan gas dengan jumlah dan tekanan yang sangat besar serta suhu yang tinggi sehingga dapat menimbulkan ledakan yang dapat merusak lingkungan di sekitarnya. Contohnya: dinamit, 2-4-dinitrotoulena, 2-4-6-trinitrotoulena dan dibenzolperoksida.

3. Bahan kimia beracun (toxic)

toxic

Simbol bahan kimia diatasi menunjukan bahwa bahan kimia tersebut mengandung racun yang artinya jika terhirup atau tertelan  maka dapat aka menyebabkab kesehatan manusia terganggu atau dapat menyebabkan kematian.
Contohnya: merkuri klorida (MgCl), kalium sianida(KCN), metanol (CH3OH) ,Arsen triklorida dan hidrogen sulfida.

4. Bahan kimia korosif

Simbol bahan kimia korosif merupakan simbol yang menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut adalah bahan reaksi kimia yang dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda lain. Contohnya: amonium hidroksida, asam nitrat (HNO3), kalium hidroksida (KOH), fenolik, klor, asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), natrium hidroksida (NaOH), asam asetat (CH3COOH), dan asam sitrat


5. Bahan Kimia Karsinogenik
Karsinogenik

Karsinogenik adalah bahan kimia yang menunjukkan paparan jangka pendek, menengah, panjang, atau berulang dari bahan ini disebabkan Karsinogenik, teratogenik, mutagenik, toksisitas  sistematik terhadap organ spesifik atau terhadap reproduksi, dan gangguan saluran pernapasan. contohnya benzen, vinyl klorida, naftilamin, asbestos, dan senyawa nikel


6. Bahan kimia berbahaya untuk lingkungan ( dengerous of nvironment)

dengerous of nvironment

Bahan kimia tersebut dapat merusak atau menyebabkan kematian ikan atau organisme akuatik lainnya. Selain itu bahan tersebut juga dapat merusak lapisan ozon. Contohnya : klorofluorokarbon(CFC), tetraklorometanon, tributil timah klorida, dan petroleum benzen.

7. Bahan kimia iritasi ( irritant)
irritant

Irritant adalah bahan padatan atau cairan jika kontak langsung secara terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan.  Contohnya: 
Amonia, benzyl klorida kalsium klorida, asam dan basa encer.

8. Bahan kimia berbahaya (harmfull)
harmful

Harmfull untuk (padatan, cairan dan gas) yang jika kontak langsung /inhalasi/ oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan pada tingkat tertentu. Contohnya: pirydin, dikkorometan dan etilen glikol.


9. Bahan kimia bertekanan (compressed gases)
compressed gases

Compressed gases merupakan gas yang ditekan misal gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan itu sendiri. Contohnya: gas yang terdapat pada jalur perpipahan.

10. Bahan kimia oksidatif (oxidation) 
oxidation

Oxidation adalah bahan kimia yang tidak mudah terbakar, namun tetap bisa menghasilkan oksigen. Sehingga kemungkinan kecil juga dapat menyebabkan kebakaran. Contohnya: hidrogen peroksida, kalium klorat, ammonium nitrat, kalium permanganat dan asam nitrat

Demikian 10 simbol bahan kimia dan penjelasannya. Semoga dapat menambah wawasan sobat warna pengetahuan sekalian. Terimakasih



Friday, April 24, 2020

Materi kimia Koloid, Fungsi, Jenis-Jenis dan Sifat Koloid

Materi Koloid

Koloid

Nama koloid diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861 , istulah itu berasal dari bahasa yunani, yaitu 'kolla' dan 'oid'. Kolla berarti lem , sedangkan oid bearti seperti. 

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran koloid sangat kecil sekitar 1-100 nm.

Koloid dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya sabun, mentega, susu dan selai. Jika kita perhatikan  santan maka kelihatannya santan larut akan tetapi larutannya tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan oleh penyaringnya. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen, akan tetapi jika diamati secara mikroskopis ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak santan yang tersebar di dalam air. Campuran inilah yang di sebut koloid. Di dalam larutan koloid secara umum, terdiri dari dua zat yaitu sebagai berikut :
Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid


Fungsi Koloid
Koloid memiliki banyak  fungsi diantaranya adalah:
  1. Membantu memutihkan gula tebu
  2. Menyerap racun
  3. Pelarut dalam produk kosmetik
  4. Penyerap zat warna pada kain
  5. Untuk menggumpalkan darah
  6. Membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak.

Jenis-jenis koloid
Penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya. Berikut adalah jenis koloid

Sol
Koloid yang fase terdispersinya padat dan pendispersinya berupa  cairan disebut sol. Koloid jenis sol banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Contohnya sol sabun, tinta, cat, sol detergen, dan sol emas

Emulsi
Sistem koloid yang terbentuk dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain. Contoh santan, susu dan minyak ikan. Selain emulsi ada juga emulsi padat yaitu sistem koloid terbentuk dari fasa terdispersinya  berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya jelly, keju dan mutiara. 
Aerosol. 

Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas di sebut aerosol. Aerosl dibedakn menjadi dua yaitu:
Aerosol padat dan aerosol cair. Aerosol padat terbentuk dari fasa pendispersinya berupa padatan dan pendispersinya berupa gas. Contohnya asap dan debu dalam udara. Sedangkan aerosol cair adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa pendispersinya berupa gas dan terdispersinya berupa cairan. Contohnya awan, hair spray dan kabut.

Buih 
Sistem kolid yang terbentuk dari fasa terispersinya berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Conyohnya buih sabun, detergen dan protein. Selain buih ada juga buih padat yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya karet busa dan batu apung. Buih digunakan pada berbagai proses misalnya pada pengolahan biji logam pada alat kebakaran dan kosmetik. Zat yang dapat memecah buih disebut agen antibuih (de-foaming agent).

Sifat - Sifat Koloid

1. Koagulasi
Penggumpalan sistem koloid disebut koagulasi. Beberapa contoh koagulasi dala  kehidupan sehari-hari yaitu:
■ karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
■ asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari cottrel.
■pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.


2.Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Gerak acak partikel koloid di sebut gerak brown, sesuai dengan nama penemunya yaitu Robert Brown seorang ahli biologi berkebangsaan inggris.

Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.

Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi.Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). 

Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

3. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengamati efek tyndall antara lain:
1.  Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
2. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
3. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu

Efek tyndall tidak sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda. Sinar kuning, misalnya lebih sedikit dihamburkan. Itulah sebabnya lampu warna kuning dipakai pada saat berkabut, dimana cahaya kuning lebih dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan.


4. Muatan koloid 
a. Elektroforesis
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik di sebut elektroforesis. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektroda positif) sedangkan koloid bermuatan positif bergerak ke katode (elektroda negatif). 

b.adsorpsi
Penyerapan pada permukaan di sebut adsorbsi. Sifat adsorbsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses antara lain:
■ pemutihan gula tebu, gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatomae dan arang tulang. Zat-zqt warna dalam gula akan diadsorbsi sehingga di peroleh gula yang putih bersih
■ penjernihan air, untuk menjernihkan air dapat dilakjkan dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat.
■ norit, norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Didalam usus norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau zat racun.
5. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang). Suatu koloid dikatan liofil kolid jika terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Suatu koloid liofob disebut jika gaya tarik menarik tersebut ada atau sangat lemah. Jadi koloid diatas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh koloid hidrofi, sabun, detergen, agar-agar, protein, gelatin dan kanji. Sedangkan contoh koloid hidrofob adalah susu, sol belerang, sol-sol logam dan mayonaise.

Wednesday, April 22, 2020

Pengertian, Penyetaraan Redoks dan Contoh Soal Redoks

Pengertian, Cara Menyetarakan Reaksi Redoks dan Contoh Soal Redoks



Pengertian Redoks 
Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Redoks terdiri dari reaksi oksidasi dan reaksi resuksi:
  1. Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom atau ion.
  2. Reduksi menjelaskan penambahan elektron  oleh sebuah molekul,atom atau ion.
Cara meyetarakan reaksi Redoks

Penyetaraan reaksim redoks dapat dilakukan dengan metode di bawah ini 
■Metode 1/2 Reaksi
Cara ini diutamakan untuk reaksi dengan suasana reaksi yang telah diketahui. Berikut langkah-langkahnya:
1.    Menuliskan 1/2 reaksi ke dua zat yang akan di setarakan
2.    Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat
3. Menyetarakan jumlah atom O dengan memperhitungkan   lingkunganya 
    ♢lingkungan asam = jika kurang O ditambahkan H2O, kurang H di            tambah H+
   ♢lingkungan basa = jika kurang O ditambahkan OH-, kurang H di              tambah H2O
4. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron
5. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dan yang lepas dengan perkalian silang elektron

■Metode Biloks
Tahapan dalam menyelesaikan penyetaraan redoks dengan metode biloks adalah :
1. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks
2. Menentukan biloks masing-masing unsur/senyawa
3. Menentukan selisih perubahan biloks
4. Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang
5. Menentukan muatan pereaksi
》Jika muatan pereaksi lebih negatif atau lebih rendah maka di tambah H+ 
》Jika muatan pereaksi lebih positif atau tingginmaka ditambah OH-
6. Menyetarakan H dengan menambahkan H2O pada tempat yang belum ada O nya.

Contoh Soal Redoks

Metode 1/2 reaksi

Penyetaraan Redoks dengan metode 1/2 reaksi

Metode Biloks






Pengertian dan Jenis-jenis Larutan

Larutan dan jenis-jenis larutan



Pengertian Larutan
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri atas dua zat atau lebih. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Jenis-Jenis Larutan

1. Larutan berdasarkan wujud pelarutnya
Larutan berdasarkan wujud pelarutnya di bedakan menjadi 3 yaitu:

Larutan padat
Larutan padat adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat
Contohnya emas yang merupakan campuran emas dan perak

Larutan cair
Larutan cair adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat cair.
Contohnya larutan garam,larutan gula dan lain-lain

Larutan Gas
Larutan gas adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contohnya adalah udara (oksigen)

2. Larutan berdasarkan zat terlarutnya
Larutan berdasarkan zat terlarutnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Larutan pekat
Larutan pekat adalah larutan yang mengandung lebih banyak solut dari pada solven.

Larutan encer
Larutan encer adalah larutan yang mengandung lebih sedikit solute dibandingkan solven.

3. Larutan berdasarkan daya Hantar Listrik
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dibedakan menjadi dua yaitu:
Larutan elektrolit dan Larutan non elektrolit.

Larutan Elektrolit 
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.  Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Contoh larutan elektrolit yaitu amonia, CH3COOH, dan Larutan HCl.

Larutan non Elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Contohnya urea, glukosa dan alkohol.

4.Larutan berdasarkan tingkat Kejenuhannya

Larutan jenuh
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut kurang dari yang dibutuhkan untuk membuat larutan jenuh.

Larutan tak jenuh
Larutan tak jenuh adalah larutan yang mengandung solute yang sepadan dengan solven.

Tuesday, April 21, 2020

Kumpulan Soal Pengenceran

KUMPULAN SOAL-SOAL PENGENCERAN "KIMIA"


Assalammu'alaikum sobat warna pengetahuan 

Hari ini saya akan berbagi soal tentang pengenceran larutan yang pernah saya pelajari.  harapannya semoga bisa membantu teman2 yang sedang belajar materi  ini 😊. Sebelum membahas soal-soal tentang pengenceran ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang pengenceran. Ok kita bahas dulu ya😀

Larutan adalah bahan kimia yang terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut. larutan kimia  banyak di jumpai di laboratorium. Nah larutan kimia yang ada di laboratorium memiliki konsentrasi yang berbeda, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Larutan yang memiliki konsentrasi yang tinggi atau pekat di gunakan untuk Reagen atau campuran tertentu.  Biasanya dalam praktikum di laboratorium kimia menggunakan larutan dengan konsentrasi rendah. Untuk mendapatkan larutan yang memiliki konsentrasi rendah kita harus mengencerkan larutan pekat, agar sesuai dengan konsentrasi yang diharapkan.

Dalam melakukan pengenceran maka kita menggunakan rumus

V1 M1= V2 M2

Keterangan
V1 = volume larutan pekat
M1 = konsentrasi larutan pekat
V2 = volume larutan yang dibuat
M2 = konsentrasi larutan yang ingin dibuat

oke langsung aja ya berikut kumpulan soal pengenceran larutan:

1. Berapa ml air yang harus di campur dengan 100 ml larutan NaCl 0,5 M sehingga konsentrasinya menjadi 0,2 M?

Diketahui 
v1 = 100ml, M1 = 0,5 M , V2= 100 + x dan M2= 0,2 M
Ditanya : x (volume air)
Jawab:


2. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0,05 M dibutuhlan larutan H2SO4 5 M sebanyak.........

Diketahui: V2 = 500 ml, M2 = 0,05M, M1 = 5 M
Ditanya : V1....?
Jawab:

Rumus Pengenceran

V1 M1=V2 M2

V1. 5 = 500.  0,05
V1=(500 . 0,05) / 5
     = 5 ml

3. Sebanyak 500 ml larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampur dengan larutan 250 ml Ca(OH)2  0,4 M. Berapa konsentrasi campuran larutan tersebut?Diketahui : V1 = 500ml; V2 = 250; M1 = 0,1 M; M2 = 0,4Ditanya : M campuran?Jawab : Diketahui : V1 = 500ml; V2 = 250; M1 = 0,1 M; M2 = 0,4Ditanya : M campuran?
Jawab : 
Mcampuran = (V1M1 + V2M2)/(V1+V2)

Mcampuran = (500 . 0,1 + 250 . 0,4) / (500 + 250)
                       = (50 + 100) / 750
                       = 150 / 750
                       = 0,2 M

4. Berapa ml air yang harus di tambahkan ke dalam 200 ml larutan HCl 0,7 M supaya konsentrasinya menjadi 0,5 M?

Diketahui :  V1 = 200, M1 = 0,7 M, M2 = 0,5M, V2 =200 + volume air
Ditanya : volume air (×)...?
Jawab : 

5. Berapa ml larutan etanol 100% yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml larutan etanol 20 % untuk membuat larutan etanol 50%?


Diketahui: V1 = 100 ; V2= 100 + X ; 
Larutan etanol 20% = 20/100 = 0,5 M
Larutan etanol 50% = 50/100 = 0,2 M
Ditanya : X?
Jawab:

V1 M1 = V2 M2



Demikian 5 contoh soal tentang kumpulan soalsoal pengenc  larutan ya,  semoga bermanfaat 😊
Thankyou

Thursday, April 16, 2020

Atom Unsur molekul dan senyawa

Atom Unsur molekul dan senyawa



Hmmm istilah-istilah di atas tentunya tak asing lagi di dengar, namun masih banyak lho kalau di tanya apa pengertiannya?, apa perbedaannya? banyak yang bingung alias nggak bisa jawab😆


Baiklah, sekarang kita belajar bersama-sama ya, maaf ya jika ada yang salah atau kurang pas, nanti  bisa ditanya sama guru dan dosennya ya😊




Atom

Atom berasal dari bahasa yunani "Atomos" yang artinya tidak dapat dibagi bagi lagi. Atom merupakan partikel penyusun materi yang terkecil. Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri dari inti, yang biasanya mengandung proton (muatan positif), elektron, dan neutron (muatan negatif). Atau ada juga yang mengartikan suatu partikel terkecil dalam suatu zat.

Molekul (molecule)
Molekul adalah gabungan dari beberapa  atom unsur, bisa dua atau lebih.
1. Molekul unsur
    Gabungan dari dua atom unsur yang sama           jenisnya  contohnya H2O (air) , CO2 (karbondioksida)
2. Molekul senyawa
    Gabungan dari dua atom unsur yang       berbeda jenisnya contohnya H2O dan CO2

Unsur
Sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur.

Berdasarkan sifatnya unsur digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

  1. Unsur logam, unsur logam adalah unsur yang memiliki ciri ciri khusus seperti berwujud padat, dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik didik dan dapat di tempah. Contoh unsur logam yaitu kalium, tembaga, perak, besi dan aluminium
  2. Unsur non logam, unsur nonlogam adalah unsur yang memiliki ciri ciri khusus seperti berwujud ladat, cair dan gas, memiliki titik didih/leleh rendah, tidak dapat ,menghantarkan arus listrik dan mudah di bentuk. Contohnya karbon, nitrogen, oksigen,dan hidrogen.


Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait mengait. Senyawa merupakan suatu zat tunggal yang dapat disedehanakan menjadi dua unsur atau lebih melelui proses reaksi kimia.
Senyawa digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Senyawa organik, senyawa yang komponen penyususnnya terdiri atas unsur karbon sebagai rangkaian utamanya. Contoh gula (C6H12O6), asam asetat (CH3COOH), dan lain-lain
  2. Senyawa anorganik, senyawa yang komponen penyusunnya tidak terdiri dari unsur karbon sebagai rangakaian utamanya. Contoh senyawa anorganik adalah asam klorida (HCl), natrium klorida (NaCl), asam sulfat (H2SO4) dan lain lain.

Perbedaan atom, unsur, molekul dan senyawa

  1. Atom merupakan suatu partikel terkecil atau suatu zat. Contohnya : proton, neutron, elektron dan isotop
  2. Unsur merupakan suatu zat tunggal yang tidak dapat disederhanakan lagi dengan menggunakan reaksi kimia biasa. Contohnya unsur tembaga (Cu), emas (Au) dan perak (Ag)
  3. Molekul merupakan gabungan dari beberapa atom ( dua atom atau lebih) yang saling berkaitan. Contohnha belerang (S8:molekul unsur)
  4. Senyawa merupakan gabungan dari beberapa unsur. Contohnya adalah karbondioksida (CO2), air (H2O), dan lain lain
Baca Juga Disini

Mengenal apa itu kimia

Mengenal Apa itu KIMIA


Apa itu KIMIA?

Kita sering mendengar kata kimia, sehingga tidak asing lagi didengar oleh telingga. Ketika mendengar kata kimia banyak hal yang terbayangkan oleh pikiran kita misalnya tentang gambar seorang ilmuan di laboratorium yang melakukan eksperimen dengan mencampurkan cairan-cairan menggunakan tabung reaksi disertai zat-zat warna  atau asap yang dihasilkan.

Namun tahukah anda? Ilmu kimia dikenal sebagai ilmu sentral karena mencakup semua ilmu alam lainnya, seperti biologi, fisika, nanoteknologi, farmasi, geologi , kedokteran dan lain lain.

Ilmu kimia, berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Kimia yang berarti perubahan materi. Al- kimia ditemukan oleh ilmuan Arab yang bernama Jabir bin Hayyan pada 700-778 M. 

Kimia adalah cabang ilmu sains yang mempelajari materi, sifat, karakteristik dan perubahan yang disebabkan karena interaksi dengan benda lain atau reaksi kimia.

Cabang ilmu KIMIA
Sebagai ilmu yang dikenal sebagai lmu sentral ‘kimia’ memiliki hubungan dengan berbagai ilmu lain. Maka ilmu kimia juga memiliki berbagai cabang,  pada umumnya ilmu kimia memiliki lima cabang sebagai berikut :

Kimia Analitik
Kimia Analitik merupakan cabang dalam kimia yang mendalami masalah analisis suatu sampel. Sampel yang dianalisa menggunakan metode kualitatif (kualitas) dan kuantitatif (angka) perhitungan menggunakan persamaan dan rumus-rumus kimia. Sub cabang kimia analtik salah satunya adalah spektroskopi

Kimia Fisik
Kimia Fisik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat fisik dari suatu molekul. Kimia fisik menjelaskan tentang pengaruh struktur kimia suatu molekul berpengaruh terhadap sifat fisiknya. Sub cabang kimia fisik: termodinamika, kinetika kimia, elektrokimia dan sebagainya

Kimia Organik
Kimia Organik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari zat-zat, senyawa organik yang terdapat di alam. Sub cabang kimia organik: kimia bahan alam, sintesis organik dan lain-lain. 

Kimia Anorganik 
Kimia Anorganik adalah cabang ilmu kimia yang membahas tentang senyawa-senyawa anorganik.  Sub cabang kimia anorganik : kimia katalis, kimia kompleks, kimia  organologam dan lain sebagainya.

Biokimia
Biokimia adalah cabang kimia yang erat kaitannya dengan ilmu biologi, ilmu ini mempelajari zat-zat kimia, reaksi kimia, dan interaksi zat-zat yang tersapat di dalam makhluk hidup

Contoh zat Kimia
Zat kimia atau zat murni merupakan sebuah bahan yang mengandung kimia. Contoh zat kimia yang paling mudah ditemukan yaitu emas, gula, garam dan air murni.

Manfaat ilmu KIMIA
Ilmu kimia memiliki banyak manfaat di bidang ilmu-ilmu yang lain diantaranya adalah sebagai berikut:

Bidang Biologi
Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi, pencernaan makanan, pernapasan,metabolisme, fermentasi, fotosintesis, dan lain sebagainya. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada seperti protein, lemak, vitamin, karbohidrat, asam nukleat dan enzim

Bidang Pertanian
Pupuk dan pestisida merupakan produk dari ilmu kimia, pupuk digunakan untuk kesuburan tanah sedangkan pestisida digunakan untuk mengatasi hama.

Bidang Kedokteran
Untuk membantu penyembuhannpasien yang mengidap suatu penyakit digunakan obat-obat yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

Bidang Geologi
Geologi berkaitan dengan penelitian batu-batuan dan pertambangan gas dan minyak bumi.

Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, cat, kayu, paku, besi, paralon (PVC), lem dan lain-lain. Semua itu dihasilkan melalui riset berdasarkan ilmu kimia.


Nah itulah seputar pengetahuan tentang ‘mengenal apa itu kimia' semoga bermanfaat bagi teman-teman semua ya. Terimakasih ^_^

Featured Post

15 Tanaman Obat Yang Biasa Dijumpai Di Sekitar Rumah