Warna Pengetahuan

Saturday, November 21, 2020

Kumpulan Soal Kimia Molaritas dan Pembahasan

Kumpulan Soal Kimia Molaritas dan Pembahasan

Molalitas menyatakan hubungan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.


Contoh soal

1.   Tentukan banyaknya massa NaOH yang harus dilakukan dalam 1 liter air  (massa jenis air = 1,00 g/mL) agar diperoleh NaOH 0.25 m. (Mr NaOH = 40)

Penyelesaian

Diketahui:

Diketahui:

P= 1 liter = 1.000 ml         

karena massa jadi di konversikan ke gram menggunakan massa jenis 

=1.000 g

Mr NaOH= 40 g/mol; molalitas = 0,25 m

Ditanya:  massa NaOH?

Jawab:


Jadi banyak NaOH yang diperlukan adalah 10 gram


2.   Sebanyak 18 gram  glukosa C6H12O6 dilarutkan dalam 500 gram air. Berapakah molalitas larutan tersebut (Ar C= 12  H=1  O=16)

Penyelesaian:

Diketahui:                 

Massa   = 18 gram                

P            = 500 gram


3.   Tentukan volume air yang diperlukan untuk melarutkan 9,8 gram H2SO4 yang konsentrasinya 0,25 m (Mr H2SO4 = 98 g/mol)


4.   Sebanyak 150 gram larutan NaOH (Mr =40 g/mol) mempunyai konsentrasi sebesar 5 m. Tentukan massa NaOH dan massa air!


Jika berkenan silahkan baca juga artikel di bawah ini:

KUMPULAN SOAL-SOAL PENGENCERAN "KIMIA"

Atom Unsur molekul dan senyawa



Reaksi Reduksi Oksidasi Redoks

Kumpulan Soal Molaritas dan Pembahasannya

Tuesday, July 28, 2020

Reaksi Redoks

Reaksi Redoks

Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. 
• Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom atau ion.
• Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom atau ion.
Bilangan oksidasi adalah muatan suatu atom atau unsur dalam suatu molekul atau senyawa yang ditentukan karena perbedaan harga elektronegatifitas.

Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks)
1. Bilangan oksidasi setiap atom dalam unsur bebas adalah nol. Misalnya unsur Cl = 0, B = 0
2. Bilangan Oksidasi ion suatu atom sama dengan muatan ion tersebut.
     Na+ biloks Na adalah +1
     Fe3+ biloks Fe adalah +3
3. Pada suatu senyawa atau ion, umumnya biloks atom untu:
     Golongan IA adalalah +1
     Golongan VIIA adalah -1
4. Bilangan Oksidasi H dalam senyawa adalah +1, kecuali pada senyawa hidrida (NaH, LiH, CaH2)  bilangan oksidasi H = -1
5. Bilangan oksidasi O dalam senyawa adalah -2, kecuali pada senyawa peroksida seperti H2O2 bilangan oksidasi O adalah -1. Dan pada senyawa superoksida seperti KO2, RbO2, biloks O adalah -1/2. Sementara untuk senyawa OF2 biloks O adalah +2
6. Jumlah total biloks atom dalam suatu senyawa adalah nol dan jumlah total biloks untuk senyawa bermuatan adalah besarnya sama dengan muatannya.

Bagaimana cara membedakan reaksi redoks dan bukan redoks?
Suatu reaksi disebut redoks, jika pada reaksi itu terdapat zat yang mengalami reduksi dan zat yang mengalami oksidasi. 

Contoh Soal
Manakah yang bukan reaksi redoks pada reaksi berikut?
1. 2Ag + Cl2    2AgCl
Jadi reaksi diatas merupakan reaksi biloks karena terjadi kenaikan dan penurunan biloks dimana kenaikan biloks merupakan reaksi oksidasi dan penurunan biloks adalah reaksi reduksi.

2. SnCl2 + I2 + 2HCl   SnCl4 + 2HI

Terjadinya kenaikan dan penurunan biloks menunjukkan reaksi tersebut adalah reaksi redoks

3. CuO + 2 HCl CuCl2 + H2O
Bukan reaksi redoks karena tidak ada perubahan bilangan oksidasi

4. H2 + Cl2 2HCl

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks

Cara menyetarakan persamaan reaksi redoks
Cara menyetarakan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode setengah reaksi dan metode biloks. Berikut penjelasan metode-metode dalam menyelesaikan persamaan reaksi redoks:

a. Metode ½ reaksi
Tahapan metode ½ reaksi beserta contohnya:
Contoh Soal:
ClO3 + KCl + H2SO4 K2SO4 + Cl2 + H2O (suasana asam)
Langkah-langkah penyelesaian penyetaraan reaksi redoks metode ½ reaksi:
1) Buatlah reaksi menjadi 2 bagian, selain unsur H dan O wajib ada pada kedua ruas (kiri dan kanan)
ClO3 Cl2
KCl + H2SO4 K2SO4 + Cl2
2) Setarakan jumlah unsur selain H dan O 
2ClO3 Cl2
2KCl + H2SO4  K2SO4 + Cl2
3) Setarakan jumlah O dengan menambahkan H2O atau OH-. Jika suasana asam maka tambahkan H2O pada ruas yang kekurangan O, sebaliknya jika suasa basa tambahkan OH- pada ruas yang kekurangan O 
2ClO3 Cl2 + 6H2O
2KCl + H2SO4  K2SO4 + Cl2
4) Setarakan jumlah H+ dengan menambahkan sejumlah H+ pada ruas yang kekurangan H
2ClO3 + 12H+ Cl2 + 6H2O
2KCl + H2SO4 K2SO4 + Cl2 + 2H+
5) Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron 
2ClO3 + 12H+ +12e Cl2 + 6H2O
2KCl + H2SO4  K2SO4 + Cl2 + 2H+ + 2e
6) Menyamakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan perkalian silang elektron.
2ClO3 + 12H++12e Cl2 + 6H2O
2KCl + H2SO4 K2SO4 + Cl2 + 2H+ + 2e

2ClO3 + 12H+ +12e Cl2 + 6H2O
12KCl + 6H2SO4 6K2SO4 + 6Cl2 + 12H+ + 12e
jumlah elektron pada reaksi pertama adalah 12 dan jumlah elektron pada reaksi kedua adalah 2 elektron, jadi kita sederhanakan sama-sama dibagi 2 maka akan didapatkan 6 dan 1. kemudian kita kali silang pada reaksi pertama kita kali 1 dan reaksi kedua dikali 6:

2ClO3 + 12KCl + 6H2SO4 Cl2 + 6K2SO4 + 6Cl2 + 6H2O

Jadi reaksi redoksnya adalah:
2ClO3 + 12KCl + 6H2SO4 Cl2 + 6K2SO4 + 6Cl2 + 6H2O

b. Metode biloks
Tahapan metode biloks beserta contohnya:
Contoh soal:
2I- + SO4-2 H2S + I2
Langkah-langkah penyelesaian penyetaraan reaksi redoks dengan metode biloks:
1) Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks
2I- + SO4-2  H2S + I2
(sudah setara)
2) Tentukan biloks masing-masing unsur/senyawa
2I- + SO4-2  H2S + I2
-1      +6                           -2     0
3) Tentukan selisih perubahan biloks
2I- + SO4-2 H2S + I2
-1    +6                            -2     0
Naik 2
Turun 8
4) Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang
2I- + SO4-2 H2S + I2
-1      +6                          -2     0
Naik 2 X 4
Turun 8 x 1
8I- + SO4-2 H2S + 4I2

5) Menentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi
Jika pereaksi lebih negatif/rendah maka ditambah H+ (suasana asam)
Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi maka ditambah OH- (suasana basa)
8I- + SO4-2 H2S + 4I2
-8        -2                      0          0
       -10                                   0
Pereaksi lebih negatif maka ditambah 10 H+
6) Menyetarakan H dengan menambahkan H2O pada tempat yang belum ada O-nya
8I- + SO4-2 + 10 H+ H2S + 4I2 + 4 H2O
Jadi reaksi redoksya adalah 8I- + SO4-2 + 10 H+  H2S + 4I2 + 4 H2O

Demikianlah pembahasan tentang reaksi redoks, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Tuesday, May 19, 2020

Materi Larutan Kimia berdasarkan Konsentrasi dan Kejenuhan

Materi Larutan Kimia berdasarkan Konsentrasi dan Kejenuhan


Larutan

Larutan adalah campuran homogen yang komponennya terdiri dari pelarut (solven) dan zat terlarut (solute).

Berdasarkan konsentrasinya

1.   Larutan Pekat (Konsentrasi Tinggi)
Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut (solute) dari pada pelarutnya (solven) atau jika lzat terlarutnya banyak maka larutan yang dibentuk memiliki konsentrasi tinggi. Biasanya di dalam laboratorium kimia larutan pekat berupa asam atau  basa dan dalam penggunaannya larutan akan diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Misalnya larutan H2SO4  96 % dan HCl 36 %

2.   Larutan Encer
Larutan enver yaitu larutan yang mengandung lebih sedikit zat terlarut (solute) daripada pelarutnya (solven) atau jika zat relarutnya sedikit larutan tersebut memiliki konsentrasi rendah. Contohnya larutan NaCl 0,85 %.

Berdasarkan daya hantar listrik

1.   Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah suatu zat jika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ionik dan kovalen biasanya bersifat elektrolit. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah, perbedaan utama larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah yaitu daya hantarnya ketika konsentrasi kedua jenis elektrolit sama. Berikut penjelasan tentang elektrolit kuat dan elektroli lemah:

a.    Elektrolit kuat
Larutan yang semua molekul-molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) sehingga daya hanytarnya kuat. Elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik  yang relatif tinggi walaupun konsentrasinya relatif kecil. Dalam kehidupan sehari-hari contoh larutan elektrolit kuat yaitu H2SO4 (asam sulfat) yang terdapat didalam Aki (Akumulator). Aki adalah sumber arus listrik yang dapat diisi ulang dan merupakan kompenen penting dalam kendaraan bermotor. Sebagai sel elektrokimia akim terdiri dari komponen elektroda dan larutan elektrolit. Larutan elektrolit biasanya asam kuat dan basa kuat. Contoh larutan elektrolit yaitu: HCl, NaOH, KBr, Ba(OH)2, CuCl2
b.   Elektrolit lemah
Larutan yang tidak semua molekul-molekulnya terurai menjadi ion-ion sehingga larutan ini dalam menghantarkan arus listrik lemah. Contoh eletrolit lemah adalah asam lemah dan basa lemah yaitu: NH3, CH3COOH, H2C2O4.

Gambar contoh elektrolit kuat dan lemah
Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan perbedaan dari elektrolit kuat dan elektrolit lemah yang terangkum dalam gambar berikut:




Berdasarkan tingkat kejenuhannya

1.   Larutan jenuh
Larutan jenuh yaitu suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat atau larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi. Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion = ksp bearti larutan tersebut tepat jenuh.
Contoh Larutan jenuh
Larutan gula,dimana air teh adalah pelarut dan gula sebagai zat terlarut (solute), ketika mencampur kan zat terlarut (gula) kedalam pelarut (air teh) maka cairan keruh kemudian zat terlarut akan mengendap dibagian gelas sampai zat terlarut larut. Ini menghasilkan larutan jenuh karena air teh (pelarut) tidak bisa melarutkan lagi gula (zat terlarut).

2.   Larutan tak jenuh
Larutan yang mengandung konsentrasi  solute (zat terlarut) kurang dari konsentrasi  yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau larutan yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih melarutkan zat). Larutan jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion < Ksp bearti larutan tidak jenuh (larutan masih dapat larut).
3.   Larutan lewat jenuh
Larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlasrut sehingga terjadi endapan. Larutan lewat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > Ksp bearti larutan lewat jenuh (mengendap)

Materi dan Kumpulan Soal Kimia



























Tuesday, April 28, 2020

Mengenal 10 Simbol Bahan Kimia

Mengenal 10 Simbol Bahan Kimia

Dalam menggunakan bahan kimia kita harus terlebih dahulu mengenal simbol bahan kimia, agar berguna untuk keamanan dasar sebelum kita menggunakan bahan kimia tersebut. Mengapa penting bagi keamanan kita? Karena ada beberapa bahan kimia yang memiliki sifat keras atau berbahaya. Dengan mengetahui simbol bahan kimia tersebut maka kita dapat meminimalisir bahaya bahan kimia tersebut.

Berikut 10 simbol bahan kimia dan penjelasannya:

1. Bahan kimia mudah terbakar (flammable A)
Flammable A

Flammable A merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen, sehingga sangat mudah menimbulkan kebakaran dengan reaksi kebakaran yang sangat cepat dan juga dapat menimbulkan kebakaran. Contohnya: fosfor putih, asetilen, eter, alkohol, aseton, benzen, logam natrium dan CaC2.

2. Bahan kimia mudah meledak (explosive)

explosive
Eksplosive merupakan sebuah jenis zat padat atau cair atau campuran dari keduanya. Karena dari reaksi tersebut dapat menghasilkan gas dengan jumlah dan tekanan yang sangat besar serta suhu yang tinggi sehingga dapat menimbulkan ledakan yang dapat merusak lingkungan di sekitarnya. Contohnya: dinamit, 2-4-dinitrotoulena, 2-4-6-trinitrotoulena dan dibenzolperoksida.

3. Bahan kimia beracun (toxic)

toxic

Simbol bahan kimia diatasi menunjukan bahwa bahan kimia tersebut mengandung racun yang artinya jika terhirup atau tertelan  maka dapat aka menyebabkab kesehatan manusia terganggu atau dapat menyebabkan kematian.
Contohnya: merkuri klorida (MgCl), kalium sianida(KCN), metanol (CH3OH) ,Arsen triklorida dan hidrogen sulfida.

4. Bahan kimia korosif

Simbol bahan kimia korosif merupakan simbol yang menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut adalah bahan reaksi kimia yang dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda lain. Contohnya: amonium hidroksida, asam nitrat (HNO3), kalium hidroksida (KOH), fenolik, klor, asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), natrium hidroksida (NaOH), asam asetat (CH3COOH), dan asam sitrat


5. Bahan Kimia Karsinogenik
Karsinogenik

Karsinogenik adalah bahan kimia yang menunjukkan paparan jangka pendek, menengah, panjang, atau berulang dari bahan ini disebabkan Karsinogenik, teratogenik, mutagenik, toksisitas  sistematik terhadap organ spesifik atau terhadap reproduksi, dan gangguan saluran pernapasan. contohnya benzen, vinyl klorida, naftilamin, asbestos, dan senyawa nikel


6. Bahan kimia berbahaya untuk lingkungan ( dengerous of nvironment)

dengerous of nvironment

Bahan kimia tersebut dapat merusak atau menyebabkan kematian ikan atau organisme akuatik lainnya. Selain itu bahan tersebut juga dapat merusak lapisan ozon. Contohnya : klorofluorokarbon(CFC), tetraklorometanon, tributil timah klorida, dan petroleum benzen.

7. Bahan kimia iritasi ( irritant)
irritant

Irritant adalah bahan padatan atau cairan jika kontak langsung secara terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan.  Contohnya: 
Amonia, benzyl klorida kalsium klorida, asam dan basa encer.

8. Bahan kimia berbahaya (harmfull)
harmful

Harmfull untuk (padatan, cairan dan gas) yang jika kontak langsung /inhalasi/ oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan pada tingkat tertentu. Contohnya: pirydin, dikkorometan dan etilen glikol.


9. Bahan kimia bertekanan (compressed gases)
compressed gases

Compressed gases merupakan gas yang ditekan misal gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan itu sendiri. Contohnya: gas yang terdapat pada jalur perpipahan.

10. Bahan kimia oksidatif (oxidation) 
oxidation

Oxidation adalah bahan kimia yang tidak mudah terbakar, namun tetap bisa menghasilkan oksigen. Sehingga kemungkinan kecil juga dapat menyebabkan kebakaran. Contohnya: hidrogen peroksida, kalium klorat, ammonium nitrat, kalium permanganat dan asam nitrat

Demikian 10 simbol bahan kimia dan penjelasannya. Semoga dapat menambah wawasan sobat warna pengetahuan sekalian. Terimakasih



Featured Post

15 Tanaman Obat Yang Biasa Dijumpai Di Sekitar Rumah